Sahabat

4:00:00 PM

From : udashidiq.tumblr.com

Kisah antara Rasulullah dan Abu Bakar menunjukkan kita sebuah contoh yang amat agung tentang persahabatan.

Ketika isra mi'raj, Rasulullah mengabarkan kepada kafir quraisy bahwa ia telah ke baitul maqdis lalu kembali lagi hanya dalam satu malam.

Semua orang kaget akan kisah itu dan kemudian menertawakan Rasulullah, lalu mereka pergi menuju Abu Bakar, dengan harapan mendapat jawaban yang sama dari mereka bahwa Muhammad sudah gila atau berdusta.

“Kalau ia mengatakan begitu, maka itu benar!”

Sahabat, ia harus menjadi penguat.

Di lain kondisi, ketika hijrah dan bersembunyi di gua Abu Bakar menangis cemas dan takut “kalaulah mereka melihat ke bawah mereka pasti akan melihat kira ya Rasul, jika aku terbunuh maka yang terbunuh hanya abu bakar, namun jika yg terbunuh adalah engkau maka yang terbunuh adalah ummat ini”

Lihat bagaimana Rasul menguatkan Abu Bakar, “Janganlah engkau takut dan jangan bersedih, sungguh Allah bersama kita, Bagaimana menurutmu jika ada dua orang, kemudian Allah menjadi yang ketiga?”
Saat itu, Rasulullah menenangkan Abu Bakar.

Begitulah seorang sahabat, mereka saling menguatkan.

Selang beberapa waktu, di saat perang badar, Rasulullah berdoa memohon kepada Allah, mengangkat kedua tangannya tinggi ke langit bahkan hingga jatuh selendangnya “ya Allah jika engkau biarkan kami kalah sungguh engkau tak kan lagi disembah dimula bumi ini”
Abu Bakar datang, menenangkan Rasulullah,
“ya Rasulallah wallahi Allah tidak akan menyia-nyiakan dan menghinakanmu”
Abu Bakar telah belajar dari saat di gua tadi.

Abu Bakar jugalah yang paling paham dengan Rasulullah, ketika surat An-Nasr turun semua orang bahagia atas datangnya kemenangan dan pertolongan dari Allah, namun Abu Bakar (dan juga umar) malah menangis, mereka sadar ini adalah pertanda sudah dekatnya ajal Rasulullah.
Di waktu lain, Rasulullah pernah berkata kepada sahabat, sesungguhnya seseorang, Allah beri pilihan untuk hidup kekal di dunia atau kembali ke sisi Allah, maka ia memilih untuk kembali ke sisi Allah

Tiba tiba abu bakar menangis mendengar itu
Para sahabat tercengang, ada apa gerangan? Padahal Rasulullah hanya bercerita tentang seseorang.

Rasulullah ketika melihat Abu Bakar menangis, ia tersenyum, hanya ia yang sadar, bahwa sebenarnya Rasulullah sedang bercerita tentang dirinya, Hanya abu bakar yang sadar Rasulullah sedang mengatakan bahwa ajalnya sudah dekat.

Akhiiran, saudaraku, begitulah hendaknya kita jika menjadi sahabat.


You Might Also Like

0 komentar