Jangan Hidup dengan Sampah

11:21:00 AM

yasirmukhtar:

Kamu punya dompet kan?

Coba lihat isi dompetmu, temukan benda-benda yang sudah lama ada di sana  tapi sebenarnya nyaris tidak pernah kamu gunakan.

Struk-struk, kartu-kartu, foto-foto, dll.

Ada? Buang.

Isi dompet hanya dengan hal-hal yang kamu perlukan, seperti uang tunai, kartu debit/kredit yang sering digunakan, kartu identitas—tentukan seselektif mungkin.

Sama seperti isi dompet, kalau diperhatikan, hidup kita juga banyak mengandung urusan-urusan yang sebenarnya kecil dan remeh, namun kita biarkan menggantung.

Urusan-urusan yang serba tidak tuntas. Serba tanggung. Kita pikir kita akan menyelesaikannya nanti, ketika ada pemicu dan kondisi tertentu yang lebih ideal. Tapi pemicu dan kondisi ideal itu tidak akan pernah datang.

Urusan-urusan itu menghantui setiap hari, menjadi beban pikiran. Namun karena kita terbiasa mengabaikannya—sama seperti mengabaikan benda-benda tak penting dalam dompet, kita jadi berpikir memang begitulah hidup. Tidak ada masalah dengan kehidupan seperti itu.

Akhirnya, secara keseluruhan kita menghidupi hidup yang suboptimal. Medioker. Ketika kamu mestinya bisa menghabiskan 8 jam waktumu untuk menajamkan keahlian—misalnya, waktu kamu menetes ke berbagai urusan kecil yang tidak pernah kamu tuntaskan. Si A menagih janji, Urusan B minta diperhatikan, Pekerjaan C tiba-tiba muncul kembali.

Ketika kamu mestinya bisa menjadi seseorang bernilai 10, sumber daya kamu bocor ke mana-mana sehingga kamu hanya menjadi seseorang bernilai 5.

Maka, saran saya, definisikan lagi kehidupan seperti apa yang kamu inginkan. Seperti apa kamu dalam kondisi bernilai 10. Eliminasi urusan-urusan yang tidak menjadikan kamu seorang bernilai 10. Tolak tawaran, mundur dari amanah, lunasi hutang, penuhi janji, tuntaskan urusan.

You Might Also Like

0 komentar