Surat untuk Ramadhan

3:53:00 AM

_saaasaa : sebuah karya sederhana hasil kolaborasi bersama kawan saya @zubiszs ,untuk menyambut tamu istimewa yang sebentar lagi datang
Music : Patchwork - Faodail

(P.S. Kalau videonya susah di play, coba buka dan lihat di sini)

Kau tahu kenapa kubilang kehangatan itu menyesakkan?
Ia hanya datang beberapa kali dalam hidup, tidak sesering yang kuinginkan. Harusnya aku bersyukur, I know. Semoga aku juga sudah termasuk dalam golongan orang-orang yang bersyukur, aamiin.
Tapi, pada beberapa titik kehidupan, aku merasa sudah terlalu dingin. Rasanya sudah terlalu jauh dengan kehidupan yang hangat, dengan Allaah yang Maha Segalanya, keluarga, sahabat, dan teman yang punya rutinitas masing-masing. Kau tahu apa yang lebih menakutkan? Aku takut, aku sudah menjadi terlalu dingin hingga kehangatan di sekitarku tidak lagi mampu membuatku merasa hangat :')

Sejujurnya, kata itu keluar dari lidah yang keselip(?). Rangkaian kata yang keluar dari mulutku adalah suatu spontanitas belaka. Awalnya, dalam pikiranku, ingin kukatakan "kehangatan yang tiba-tiba menyelimuti". But you know what? Dalam sepersekian detik, aku terbayang bagaimana diriku setelah dirimu pergi. Kehangatan itu--kadang perlahan, atau dalam sekejap--hilang. Membuatku merasa sesak. Aku bukan pemain profesional dalam game melupakan kejadian dan kenangan masa lampau.

Iya, kehangatan itu akan menyesakkan. Tapi sebelum itu, ia akan terlebih dahulu menyelimutiku.
Mungkin, dan semoga, kali ini, kehangatan itu akan bertahan sedikit lebih lama. Semoga diriku tidak lagi menjadi begitu dingin hingga membuat kehangatan itu pergi lebih cepat. Aamiin

Lalu, itu sama sekali bukan salahmu kala aku merasa sesak. Rasa sesak itu, timbul atas pilihan yang sudah aku pilih sebelumnya. Diantara sekian banyak rasa, aku memilih sesak. Padahal, tentu saja aku bisa memilih merasakan yang lain, damai atau bahagia misalnya.


Sudah, ku harap kau tidak salah paham.
Aku--dan banyak orang--sudah sangat menantimu di sini.

Semoga, Allaah izinkan kami bertemu denganmu wahai bulan yang mulia.. Aamiin.

You Might Also Like

0 komentar