Berjalan Lambat

1:13:00 PM

Aku berjalan lebih lambat. Tersaruk-saruk, menahan perih,dan ditatap banyak mata.

Rasanya sungguh menyakitkan. Tertinggal. Terlupakan.

Bayangan tentangmu sungguh tak bisa kubendung. Kalau kau di sini, bukankah kau akan ikut berjalan bersamaku? Selambat apapun aku.
Langit yang biru, burung yang terbang bebas, hijaunya daun-daun, suara orang-orang di sekitar kita, punggung  yang semakin jauh dari pandangan, bukankah kau akan ikut menikmati itu bersamaku?

Sekarang jalanku pelan. Langkahku tersaruk-saruk.

Kau?

Apakah kau berlari dengan kecepatan penuh? Mencoba menggapaiku dengan segera?

Aku baik-baik saja. Ah tidak. Tentu saja tidak. Aku lupa kau pasti akan tahu kalau aku berbohong. I’m not okay, but it’s okay. Bayangan tentangmu sungguh lebih dari cukup.

Mungkin aku terlalu lama berlari. Hingga aku lupa untuk menikmati semuanya.

Apakah kau sudah jauh? Tertutupi punggung-punggung yang juga berlari meninggalkanku? Entahlah. Sudah sangat lama kita tak bertemu.

Jalanku lambat. Langkahku tersaruk-saruk. Bertahanlah sebentar lagi. Aku akan sampai. Pelan tapi pasti.


You Might Also Like

0 komentar