8:39:00 PM
Ada masanya aku mengagumi orang karena kualitas pribadinya; aku ingin seperti si Fulan dalam kematangan, kebijaksanaan, kesalehan, dan berbagai atribut yang hanya bisa dicapai melalui proses pembelajaran hidup. Lalu media sosial datang, menawarkan berbagai standar penilaian baru: likes, followers, viewers, comments. Kesampingkan substansi, kini keren adalah tentang popularitas. Anda bisa punya kepala kosong atau hati kotor, dan orang-orang tetap mengikuti Anda. Ya Allah, dan diri ini dalam sebagian besar waktunya sering teryakinkan dengan standar-standar palsu itu. Ampuni hamba yang lupa dan bodoh. Bukakanlah mata hatiku agar tak terjebak dalam kepalsuan dunia.
(via yasirmukhtar)
0 komentar