yasirmukhtar:

Shalat—katanya menyembah Allah.
Lalu urusan-urusan berkelindan dalam benak. Rencana-rencana dan kesempatan-kesempatan terlalu menarik untuk tidak kita pikirkan. Begitu asyiknya sampai-sampai lupa rakaat.
Memanglah merencanakan masa depan itu menyenangkan. Meski seringkali itu hanya sekadar bungkus atas hasrat duniawi dan angan tak berujung kita.
Di luar shalat, lebih-lebih lagi. Meski seolah dibingkai dengan tujuan mulia—meninggikan Islam, niat yang dimulai dari nafsu tetaplah nafsu.
Budak siapakah kamu?
Budak Tuhan Yang Satu, atau budak pekerjaan-uang-titel-dunia dan segala urusannya?
Oh Tuhan, selamatkan aku.
Kukira aku merdeka namun nyatanya terpenjara.
Oh Tuhan, merdekakan aku.
Hanya bernaung kepadamu aku merasa bahagia.